Sabtu, 06 April 2019

Pendakian Bukit Tunggangan Trenggalek


         Bukit Tunggangan, 24 Februari  2019. Kali ini tim kukuruyuk akan mencoba menaklukan Bukit Tunggangan Trenggalek, mungkin nama Bukit Tunggangan masih asing di telinga para penikmat ketinggian. Bukit yang memiliki ketinggian 500 MDPL ini berada di Desa Kendalrejo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Rute menuju Bukit Tunggangan sangat mudah, dari SMAN 1 Durenan ke barat sedikit kemudian ada pertigaan belok kanan. Petunjuk arah menuju Bukit Tunggangan sudah jelas, tapi untuk jalurnya masih sedikit sulit dilewati saat mendekati basecamp sehingga membutuhkan sedikit keahlian berkendara.


      Tujuan tim kukuruyuk ke Bukit Tunggangan adalah karena rasa penasaran dengan lautan kabutnya di pagi hari, puncak Bukit Tunggungan bisa kita lihat dari base camp dengan lampunya yang berwarna hijau. Ga perlu khawatir karena di base camp dan di puncak tersedia jarinngan wifi, jadi bagi kalian yang aktif di dunia sosial media ini sangat membantu. Selain di Bukit Tunggangan, kita juga bisa juga melihat lautan kabut pagi hari di Bukit MbanyonTrenggalek.  

       Meskipun tidak terlalu tinggi, namun Bukit Tunggangan memiliki jalur yang tergolong menanjak dan berbatu. Pendakian dimulai pukul 21.25 dengan berjalan santai, awal pendakian sudah dihadapkan dengan jalur berbatu yang terjal. Setelah melewati jalur berbatu kita akan menemui jalur tanah, di sini jalannya sudah mulai datar dan mulai tercium aroma mie instan dari puncak. Untuk sampai ke puncak dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan berjalan santai. Karena malam hari tidak memungkinkan untuk mengambil foto, alhasil foto jalur pendakian diambil ketika turun.
base-camp-bukit-tunggangan.jpg
Base Camp Bukit Tunggangan
jalan-berbatu-bukit-tunggangan.jpg
Jalanan Berbatu Yang Menunggu Untuk Dilalui
Jalan-tanah-sebelum-puncak.jpg
Mendekati Puncak Jalur Akan Berganti Tanah
       Tidak terasa memang, rasanya baru saja berjalan sudah sampai di puncak. Bukit ini tidak terlalu tinggi jadi waspadalah terhadap para nyamuk-nyamuk nakal, saran saya jangan lupa bawa autan untuk mengusir nyamuk yang datang. Puncak Bukit Tunggangan sangat luas sehingga cukup untuk mendirikan 25 tenda, namun kondisi puncak yang terbuka rawan oleh terpaan angin kencang. Suasana malam itu benar-benar istimewa, menikmati secangkir energen hangat  ditemani dengan lampu-lampu kota dan para nyamuk yang beterbangan ria. 
kerlap-kerlip-lampu-kota.jpg
Gemerlap Lampu Kota Dari Atas Ketinggian
Minuman-hangat-bukit-tunggangan.jpg
Secangkir Energen Hangat Tetap Jadi Idaman
nyamuk-penguni-bukit-tunggangan.jpg
Nyamuk Penghuni Bukit Tunggangan
        Dengan mata yang sudah mulai mengantuk, tim kukuruyuk memutuskan untuk mengistirahatkan diri dan menunggu pagi tiba. Benar saja, malam hari tidur terasa tidak begitu nyenyak karena nyamuk-nyamuk nakal beterbangan di telinga yang menyerupai suara jet F1. Pagi hari yang ditunggu akhirnya tiba, mentari pagi mulai menampakan sinarnya. Suasana pagi yang bersahabat kala itu, membuat kemunculan sunrise terlihat dengan jelas. Terlihat langit yang masih gelap semakin lama menjadi terang, perpaduan warna jingga, kuning dan merah menjadi satu. 
  
mentari-pagi-bukit-tunggangan.jpg
Mentari Pagi Mulai Menampakkan Sinarnya
Pemandangan Ini Yang Membuat Lupa Dinginnya Pagi
Sunrise-bukit-tunggangan.jpg
Yang Masih Suka Molor Dalam Tenda Pasti Rugi
         Selain sunrise yang mempesona, disini kita juga bisa melihat indahnya lautan kabut saat pagi hari. Kabut yang bergerak menyerupai sungai yang mengalir. Waktu yang paling tepat untuk kesini adalah saat musim penghujan antara bulan januari sampai maret, pada bulan itu kabut di Kota Trenggalek sedang tebal – tebalnya. Jadi tidak perlu mendaki ke gunung yang tinggi untuk menikmati indahnya lautan awan, cukup ke Bukit Tunggangan yang berketinggian 500 MDPL. Dengan sedikit keberuntungan dan jangan lupa berdoa, kita sudah bisa mendapatkan pemandangan lautan awan seperti di Gunung Arjuno yang berketinggian 3.339 MDPL.  

lautan-awan-bukit-tunggangan.jpg
Lautan Awan Bukit Tunggangan Trenggalek
lautan-awan-di-atas-kota-trenggalek.jpg
Lautan Awan Terbentang Luas Di Atas Kota Trenggalek
Toilet-puncak-gunung.jpg
Bayangkan Bagaimana Rasanya
        Puas mengambil foto, kini saatnya mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Mie instan tetap jadi favorit dari masa ke masa. Selesai makan langsung beres-beres tenda dan turun kembali ke basecamp. 
Mie-bukit-tunggangan.jpg
Makanan Khas Pendaki Gunung