Senin, 27 Februari 2017

Pendakian Gunung Lawu Via Cemoro Sewu


Pendakian Gunung Lawu
Gunung lawu , 16 sampai 17 Juli 2016. Ini perjalanan ku mendaki gunung bersama sahabat ku yang edan, sebut saja Bagus. Kala itu pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 19.00 WIB Bagus BBM gua buat ngajak muncak ke Gunung Lawu. Langsung aja gue jawab BUDAL !!!, tanpa ada persiapan apa-apa gue langsung meng iyakan ajakan tersebut. Ternyata Bagus sudah menyiapkan perbekalan sebelumnya, karena awalnya dia mau muncak sendiri tapi setelah dipikir-pikir kok kayaknya gak seru akhirnya dia ngajakin gua berangkat.

Gue langsung packing seadanya aja karena enggak siap-siap sama sekali sebelumnya, yang gue bawa cuman kamera aja lainnya udah disiapin sama Bagus. Malamnya kita diskusi soal rute jalan, dan memutuskan lewat jalur cemoro sewu di Magetan karena jalan tersebut mudah untuk dilalui dan relatif lebih cepat sampai di pucak dari pada jalur cemoro kandang. Waktu yang dibutuhkan dari base camp menuju puncak sekitar 8 jam, tergantung fisik masing-masing bisa lebih cepat atau lambat.

Pukul 14.00 WIB Kami meluncur menuju base camp cemoro sewu menggunakan sepeda motor, dari nganjuk ambil arah ke barat menuju madiun tinggal ikutin aja jalur bus pasti akan sampek. Setelah sampai madiun kemudian belok kanan di ringroad madiun dan ikutin jalur tersebut sampai mentok pertigaan dan belok kanan. Ikuti jalur tersebut sampai perempatan terminal Magetan dan lurus ikuti jalur sampai telaga Sarangan. Setelah melewati telaga Sarangan berarti jalan kita sudah dekat, melewati tanjakan dan tikungan tikungan tajam semua kami libas meskipun agak gerimis. Base camp cemoro sewu ada di kanan jalan bila dari arah Magetan, kami sampai pukul 16.30 WIB dengan gerimis menemani.

Sampai base camp langsung mencari warung buat ngisi tenaga, enggak usah kuatir banyak warung di sebelah base camp. Sebelum naik kita solat magrib dulu di masjid depan base camp yang ada di seberang jalan. Pukul 18.30 setelah melakukan perizinan langsung kami mulai mendaki ke gunung Lawu. Kondisi dikala itu sangat dingin sekali karena sebelumnya telah diguyur hujan deras. 

Jalan yang dilalui dari base camp menuju pos 1 berupa susunan batu tertata rapi dengan waktu tempuh 1 jam, jalannya masih belum terlalu menanjak. Di pos 1 ini terdapat warung makan yang buka bila ingin mengisi perbekalan.

Perjalanan ke pos 2 masih sama dengan trek berbatu dan mulai menanjak. Kondisi jalur seperti ini membuat kaki cepat pegal dan nafas tersengal-sengal. waktu yang tempuh sekitar 1 jam
Perjalanan ke pos 3 jalan masih menanjak dengan susunan bebatuan besar yang tertata rapi, waktu yang tempuh sekitar 1 jam setengah.

Perjalanan ke pos 4 inilah menurut saya yang terberat, karena jalan menanjak dengan kemiringan yang cukup curam. Pos 4 tidak seperti pos lain yang terdapat bangunan/ shelter untuk beristirahat, di pos 4 hanya ada plang tanda yang menunjukan lokasi pos 4 waktu yang tempuh sekitar 1 jam setengah.

Perjalanan ke pos 5 hanya membutuhkan waktu 1 jam, di pos 5 terdapat sumber mata air sendang drajat yang dapat digunakan untuk minum. Tapi kita dilarang mandi di tempat ini untuk menjaga kebersihannya.

Pukul 1.30 Kami sampai di warung mbok yem dibawah puncak Hargo Dumilah, karena kondisi kala itu sangat dingin dan angin menerpa dengan kencangnya. Kami memutuskan tidak membangun tenda dan tidur di warung mbok yem saja, karena sudah tidak kuat dinginnya. Kami langsung saja tidur dang menggunakan tenda sebagai selimut saking dinginnya kala itu, gua tidak bisa tidur nyenyak karena badan terus menggigil kedinginan padahal udah pake jalet tebal kaos kaki dan sarung tangan. Tapi dinginnya masih menusuk tulang.
Pukul 6.00 pagi gue kebangun karena keramaian orang-orang yang melihat sunrise, langsung gue keluar dan nyamperin itu sunrise. Oh tuhan, indah banget ciptaan mu.

SUNRISE GUNUNG LAWU



Ini Temen gua minta difoto juga
 Setelah gue puas liat Sunrise langsung masuk ke warung lagi karena masih kedinginan. Di dalam kita mulai menyusun rencana untuk summit attack ke puncak hargo dumilah, pukul 07.00 kami keluar dari warung dan mendirikan tenda. Rugi bawa dari rumah kalo ga dipake sama sekali, tenda udah siap kami langsung bikin 2 gelas kopi dan mie untuk menghangatkan badan. Saking dinginnya sampek-sampek gua ngangetin tangan di sebelah kompor.
Nganget Sek Ben ga Kademen
 Pukul 08.30 kami summit attack ke puncak hargo dumilah, medan yang dilewati penuh tanjakan tanpa ada bonus sama sekali. Tapi karena puncak sudah terlihat dari warung mbok yem kami semangat terus naiknya, rasa lelah tidak akan begitu terasa karena sepanjang jalan menuju ke puncak, bunga edelweis selalu menemaui perjalanan. Setelah setengah jam berjalan akhirnya kami sampai di puncak hargo dumilah.

Nanjak Terus Bang
Ketemu Eidelweis Sepanjang Jalan


Minjem Bendera Tetangga Sebelah
Ngopi bang
Ngopi bang

                                                               Ngopi atas puncak Lawu

Gimana bagus kan, ayo kapan kalian kesini

Setelah puas berfoto-foto kami langsung turun ke tenda, istirahat sebentar kemudian mengemasi barang-barang kembali. Ehh, ketika mau turun ketemu mbok yem pas di luar sekalian minta foto dulu lahh. 

Emak-emak Strong "Mbok Yem"
Penampakan Warung Mbok Yem

        Pukul 10.30 kami langsung turun ke base camp cemoro sewu. Tinggal turun mah enteng cuman butuh 4 jam kami sudah ada di base camp, berbeda dengan waktu naik yang memerlukan 6 jam setengah. Tanjakan terjal kini menjadi turunan curam, tinggal mengikuti aja lah. Penting keseimbangan dijaga biar ga nyungsep
Ngaso dulu di pos 5
Turun Dengan Selamat "Base Camp Cemoro Sewu"
Sampai base camp makan dulu sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Nganjuk. Rumah masih jauh, kondisi perut harus dijaga lah biar kagak kelaperan dijalan. Sampai jumpa di gunung selanjutnya