Gunung Arjuno 17, 18, dan 19 September 2016. Kali ini tim kukuruyuk akan mencoba menaklukan Gunung Arjuno Via Tretes. Tetep bersama sobat satu ini yang edan si Bagus, berbeda dengan yang di Lawu kemarin. Kini persiapan
perbekalan bener-bener disiapkan dengan matang. Pagi-pagi mulai ngecek perbekalan kali aja ada
yang ketinggalan, dan ternyata sudah lengkap pemirsa. Sambil nunggu si Bagus
datang ditunggu sambil dengerin musik lah, ehh akhirnya nongol juga itu anak
|
Persiapan Berangkat Ke Arjuno |
|
Persiapan Berangkat Ke Arjuno |
Sebelum berangkat tidak lupa pamit dulu sama si mamak, dengan tunggangan vixi kami menembus ramainya
jalan. Perjalanan dari Nganjuk ke base camp Tretes memakan waktu 2 jam setengah
dengan kecepatan santai. Sampai base camp parkir montor dulu, weladahh ternyata
parkir motornya tidak bisa di sebelah base camp pas, alhasil jalan dulu lah sambil
pemanasan. Setelah proses
registrasi pendakian kami memutuskan buat ngopi dulu, nyantai setelah
perjalanan jauh. Pukul 15.30 pendakian dimulai dengan jumlah 2 orang.
Pos
perijinan – Pos 1 (Pet bocor) 30 Menit
Dari
base camp menuju ke pos 1 jalannya berupa batu makadam yang tersusun rapi dengan tanjakan
tiada henti dan kelokannya. Lumayan bikin kaki pegel juga, setelah melewati 5 kelokan jalan
kita akan bertemu pertigaan. Dari sini kita belok kiri untuk menuju pos 1 pet bocor,
kalau belok kanan kita akan kembali turun dan menuju jalur air terjun kakek bodo. Dari base camp
menuju pos 1 pet bocor cuma butuh waktu 30 menit, jam 16.00 kami sampai di pet bocor. Di pos 1 tersedia sumber air
dan warung jika ingin mengisi perbekalan.
|
Ngopi Dulu Sebelom Berangkat |
|
Pos
1 (Pet bocor) – Pos 2 (Kop-kopan) 2 Jam 30 Menit
Lanjut
menuju pos 2, awal jalan masih mudah berupa jalan cor-coran yang mulus. Lama kelamaan jalan berubah menjadi trek berbatu. Sepanjang
perjalanan gunung penanggungan terlihat di seberang sana. Apabila kita
sudah sampai di daerah yang terbuka dan jarang ada pepohonan berarti kita sudah
dekat dengan pos 2. Dari pos 1 pet bocor
menuju ke pos 2 pok-pokan membutuhkan waktu 2 jam setengah, jam 06.30 kami
sampai di pos 2. Di sini terdapat warung makan dan sungai yang bisa digunakan untuk sumber air. Di pos ini kami bertemu rombongan pendaki dari
Surabaya yang juga beranggotakan 2 orang, akirnya kami memutuskan untuk jalan bersama sampai di pos 3 Pondokan karena tujuan kami berbeda, mereka menuju welirang dan kami ke arjuno. Perjalanan ke pos 3 kali ini beranggotakan 4 orang.
|
Pemandangan Kop-kopan Malam Hari |
|
Warung Di Kop-kopan |
Pos
2 (Kop-kopan) – Pos 3 (Pondokan) 4 Jam
Dengan penerangan dari
lampu senter dan cahaya rembulan kami terus berjalan, kondisi badan sudah mulai
letih ditambah tanjakan yang tidak ada habisnya. Baru 15 menit jalan langsung
istirahat sebentar 1 menit buat menarik napas. Di jalur pos 2 menuju pos 3
ini terdapat tanjakan yang panjang dan curam, namanya tanjakan asu. Inilah yang
menjadi tantangan dan siksaan bagi para pendaki yang menuju ke arjuno-welirang
via tretes. Ketika melihat ke depan rasanya tidak ada habisnya ini tanjakan.
|
Ini Nih Tanjakan Asu |
|
|
Sepanjang Jalan Hanya Terlihat Tanjakan |
|
Setelah melewati tanjakan asu akan memasuki kawasan alas lali jiwo,
kondisi hutan gelap dan angin yang dingin membuat badan semakin cepat lelah.
Akhirnya kami memutuskan istirahat dulu di tengah jalan, enggak terasa gua
ketiduran di jalan kira-kira 20 menitan. Karena ada ribut-ribut teman sebelah
yang hendak lanjut naik gua jadi kebangun. Kami menyuruh mereka jalan duluan,
karena masih pemanasan bentar ngangetin badan. Dan yang bikin lucu, ketika
mereka baru jalan 2 menit, mereka manggil-manggil. Bang sudah sampai di pos 3,
dengan perasaan sedikit tidak percaya gua cuek aja. Setelah mereka meyakinkan
perasaan ini, langsung deh lari supaya cepet sampai. Akhirnya
sampai juga di pos 3, dari pos 2 pok-pokan menuju pos 3 pondokan kami
membutuhkan waktu 4 jam.
Kita membuat tenda di sini disebelah pondokan penambang untuk meneruskan summit
attack puncak ogal-agil esok hari. Untung saja, tidak berapa lama setelah tenda
berdiri hujan datang, suasana malam terasa semakin dingin. Sebelum tidur bikin
mie dan kopi dulu buat mengisi perut dan menghangatkan. Jaket,
masker ninja, sarung tangan, kaos kaki dan sarung adalah senjata buat mengusir
dingin. Badan sudah hangat tetapi kaki masih terasa dingin, tidur pun tidak
bisa nyenyakk. Sebentar-sebentar terbangun karena kedinginan.
|
Mentari Pagi Yang Menghangatkan |
|
Penampakan Pos 3 Pondokan |
|
|
Tempat Berlindung Dari Dinginnya Malam |
Pagi hari cuaca sudah
semakin hangat, setelah matahari bersinar kami mulai berani keluar dari
tenda mencari sumber air untuk memasak. Sumber air di pondokan ini
berada di sebelah
kanan pondokan penambang, turun sedikit dan akan menemui sungai kecil.
Setelah masak dan
makan kami langsung summit attack menuju puncak, dengan meninggalkan
tenda dan
hanya membawa barang yang perlu saja dalam keril.
Pos 3 (Pondokan) - Lembah Kidang I 20 Menit
Jalur menuju lembah
kidang 1 berada di sisi kiri pos dan menaiki bukit. Jalan disini mulai rimbun
karena mungkin jarang dilewati orang. Dari pos pondokan menuju sabana 1 Cuma
membutuhkan waktu 20 menit. Nahh disinilah kesialan datang, kami salah memilih
jalur dan malah hanya berputar-putar di sekitar lembah kidang I. Dengan perasaan
yakin kami terus berjalan ke depan menuju sumber suara, akhirnya bertemu kembali dengan pos pondokan lagi dengan jalur yang berbeda
Istirahat dulu lah menenangkan
pikiran, disaat istirahat inilah kami bertemu dengan rombongan dari Surabaya
yang juga tersesat. Mereka mengajak kami untuk menuju puncak barengan biar
rame. Langsong bongkar tenda dan mengikuti meraka ngecamp di lembah kidang 1.
|
Menembus Semak-Semak Menuju Lembah Kidang 1 |
|
|
Sempat Tersesat Entah Dimana |
|
Lembah Kidang 1 |
Lembah Kidang I - Lembah Kidang II 20 Menit
Barang-barang langsung saya masukan ke dalam tenda
mereka, dan membawa bekal makanan dan air minum. Jam 10.30 summit attack dimulai, anggota kali ini bertambah menjadi 7 orang. Tidak terasa 20 menit berjalan dengan jalur yang datar, akhirnya sampai juga di sabana 2. Dilembah kidan 2 ada sumber air untuk mengisi perbekalan, terlihat ada
beberapa tenda yang berdiri disini,
|
Squad Menuju Puncak
|
|
Lembah Kidang 2 |
|
Jalur Menuju Puncak Arjuno |
Lembah Kidang 2 - Watu Gede 2 Jam
Jalur menuju watu gede adalah sabana yang
terbuka dan panas, air minum disiapkan di pos sebelumnya karena setelah ini sumber air jauh. Akhirnya 2 jam berjalan sampailah di watu gede, dinamakan watu gede
mungkin karena ada batu besar di pinggir jalur pendakian makanya dinamakan pos
watu gede.
|
Bercanda gurau Saat Beristirahat Adalah Momen Yang Dirindukan |
|
|
Jalur Sabana Menuju Watu Gede |
|
|
Watu Gede |
|
Watu Gede - Puncak Ogalagil 5 Jam
Perjalanan masih jauh, jalur yang dilewati mulai memanjak terjal melewati pedalaman alas lali jiwo.
Disini satu persatu anggota mulai drop, 3 orang memutuskan untuk turun
dan 4 orang melanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah
melewati alas lali jiwo kita akan sampai di Pasar Dieng, jalur yang dilewati berupa punggungan gunung yang terbuka, puncak gunung welirang terlihat mengepul dari sini.
Pasar dieng, disini terdapat beberapa makam pendaki yang meninggal disini. Saya berjalan sendirian di pasar dieng, karena teman-teman sudah jalan terlebih dahulu saat saya masih menikmati lautan awan gunung arjuno. Ihhhhhh, ngeri juga rasanya berjalan disini sendirian sore hari. Tempat ini menyimpan cerita misteri, yang konon katanya adalah pusat kegiatan jual
beli para makhluk gaib.
|
Puncak Welirang Terlihat Mengepul |
|
Lautan Awan Pasar Dieng Gunung Arjuno |
|
Sore Hari Yang Indah Di Pasar Dieng |
|
Puncak ogalagil sudah terlihat dari pasar dieng, ini menambah semangat untuk terus berjalan ke depan mengejar rombongan yang selangkah lagi sampai di puncak . Pukul 17.20 akhirnya
sampai juga di puncak ogal agil Gunung Arjuno, segala lelah, letih selama 7 jam
dari sabana 1 terbayarkan oleh keindahannya. Puncak semakin ramai dengan datangnya rombongan
dari trenggalek yang lewat jalur purwoasri. Puas berfoto kami langsung turun
karena hari sudah gelap dan angin dingin menerpa tubuh kami.
|
Puncak Sudah Terlihat |
|
|
Squad Summit Attack Arjuno |
|
Puncak Ogalagil Gunung Arjuno |
Perjalanan turun
dalam kondisi yang gelap membuat kami agak kesulitan, karena turunan yang
terjal dan akar pohon yang membuat sesekali tersandung dan terjatuh. Setelah
menembus gelapnya malam selama 5 jam akirnya kami sampai di lembah kidang 1,
tanpa istirahat langsung mendirikan tenda. Pengen cepet-cepet
makan dan tidur untuk menyiapkan tenaga di esok hari
Tidak terasa pagi hari tiba, malam ini tidur terasa nyenyak meskipun malam sangat dingin dibandingkan kemarin, mungkin efek capek juga. Bangun tidur perut protes minta bongkar kali ini, sambil jalan-jalan pagi dan nyari tempat yang
enak buat menunaikan upacara adat. Perut sudah enteng
waktunya kembali ke tenda, masakk, makan kemudian packing buat siap-siap
pulang. Setelah semua siap kami langsung turun menuju base camp. Jam 8 kami
mulai turun.
|
Berburu Toilet Dadakan |
|
Kutemukan Saudara Baru Di Gunung Arjuno |
|
|
Jangan Lupa Bawa Pulang Sampahmu |
Perjalanan turun tidak bisa dianggap enteng, turunan berbatu masih menunggu di bawah sana.
|
Istirahat Dulu Di Kop-kopan |
|
Doping Tenaga |
|
|
Selangkah Lagi Menuju Basecamp |
Pukul 16.00 kami tiba di base camp, 6 Jam kami samapi di base camp ini pun dengan perjalanan santai dan lama beristirahat di pos pet bocor. Dari sini akhirnya kami
berpisah untuk kembali ke rumah masing-masing. Pengalaman yang kagak pernah
terlupakan, sampai bertemu lagi teman di gunung selanjutnya.
Itenary
Pendakian Gunung Arjuno Via Tretes
Pos perijinan – Pos 1 (Pet bocor) : 30 Menit
Pos 1 (Pet bocor) – Pos 2 (kop-kopan) : 2 Jam 30 Menit
Pos 2 (Kop-kopan) – Pos 3 (Pondokan) : 4 Jam (Sambil tidur 30 Menit di
jalan)
Pos 3 (Pondokan) – Lembah kidang I : 20 Menit
Lembah Kidang I – Lembah kidang II : 10 Menit
Lembah Kidang II – Watu gede : 2 Jam
Watu gede – Puncak ogal agil : 5 Jam
Total 14 Jam 30 Menit.
Waktu perjalanan ini
berdasarkan pengalaman Mr.Dowodiex pribadi, jadi soal lebih cepat atau lebih
lambatnya waktu pendakian tergantung kondisi fisik masing-masing dan lamanya
beristirahat. Jangan sampai ketiduran di jalan seperti kami lah pokoknya,
karena tidak kunjung sampai di pondokan ya tidur dulu lah biar kagak ngantuk.