Pendakian
Gunung Lawu
Gunung lawu , 16 sampai
17 Juli 2016. Ini perjalanan ku mendaki gunung bersama sahabat ku yang edan,
sebut saja Bagus. Kala itu pada tanggal 15 Juli 2016 pukul 19.00 WIB Bagus BBM
gua buat ngajak muncak ke Gunung Lawu. Langsung aja gue jawab BUDAL !!!, tanpa
ada persiapan apa-apa gue langsung meng iyakan ajakan tersebut. Ternyata Bagus
sudah menyiapkan perbekalan sebelumnya, karena awalnya dia mau muncak sendiri
tapi setelah dipikir-pikir kok kayaknya gak seru akhirnya dia ngajakin gua
berangkat.
Gue langsung packing
seadanya aja karena enggak siap-siap sama sekali sebelumnya, yang gue bawa
cuman kamera aja lainnya udah disiapin sama Bagus. Malamnya kita diskusi soal
rute jalan, dan memutuskan lewat jalur cemoro sewu di Magetan karena jalan
tersebut mudah untuk dilalui dan relatif lebih cepat sampai di pucak dari pada
jalur cemoro kandang. Waktu yang dibutuhkan dari base camp menuju puncak
sekitar 8 jam, tergantung fisik masing-masing bisa lebih cepat atau lambat.
Pukul 14.00 WIB Kami meluncur
menuju base camp cemoro sewu menggunakan sepeda motor, dari nganjuk ambil arah
ke barat menuju madiun tinggal ikutin aja jalur bus pasti akan sampek. Setelah
sampai madiun kemudian belok kanan di ringroad madiun dan ikutin jalur tersebut
sampai mentok pertigaan dan belok kanan. Ikuti jalur tersebut sampai perempatan
terminal Magetan dan lurus ikuti jalur sampai telaga Sarangan. Setelah melewati
telaga Sarangan berarti jalan kita sudah dekat, melewati tanjakan dan tikungan
tikungan tajam semua kami libas meskipun agak gerimis. Base camp cemoro sewu
ada di kanan jalan bila dari arah Magetan, kami sampai pukul 16.30 WIB dengan
gerimis menemani.
Sampai base camp
langsung mencari warung buat ngisi tenaga, enggak usah kuatir banyak warung di
sebelah base camp. Sebelum naik kita solat magrib dulu di masjid depan base
camp yang ada di seberang jalan. Pukul 18.30 setelah melakukan perizinan
langsung kami mulai mendaki ke gunung Lawu. Kondisi dikala itu sangat dingin
sekali karena sebelumnya telah diguyur hujan deras.
Jalan yang dilalui dari
base camp menuju pos 1 berupa susunan batu tertata rapi dengan waktu tempuh 1
jam, jalannya masih belum terlalu menanjak. Di pos 1 ini terdapat warung makan
yang buka bila ingin mengisi perbekalan.
Perjalanan ke pos 2
masih sama dengan trek berbatu dan mulai menanjak. Kondisi jalur seperti ini
membuat kaki cepat pegal dan nafas tersengal-sengal. waktu yang tempuh sekitar
1 jam
Perjalanan ke pos 3
jalan masih menanjak dengan susunan bebatuan besar yang tertata rapi, waktu yang
tempuh sekitar 1 jam setengah.
Perjalanan ke pos 4
inilah menurut saya yang terberat, karena jalan menanjak dengan kemiringan yang
cukup curam. Pos 4 tidak seperti pos lain yang terdapat bangunan/ shelter untuk
beristirahat, di pos 4 hanya ada plang tanda yang menunjukan lokasi pos 4 waktu
yang tempuh sekitar 1 jam setengah.
Perjalanan ke pos 5
hanya membutuhkan waktu 1 jam, di pos 5 terdapat sumber mata air sendang drajat
yang dapat digunakan untuk minum. Tapi kita dilarang mandi di tempat ini untuk
menjaga kebersihannya.
Pukul 1.30 Kami sampai
di warung mbok yem dibawah puncak Hargo Dumilah, karena kondisi kala itu sangat
dingin dan angin menerpa dengan kencangnya. Kami memutuskan tidak membangun
tenda dan tidur di warung mbok yem saja, karena sudah tidak kuat dinginnya. Kami
langsung saja tidur dang menggunakan tenda sebagai selimut saking dinginnya
kala itu, gua tidak bisa tidur nyenyak karena badan terus menggigil kedinginan
padahal udah pake jalet tebal kaos kaki dan sarung tangan. Tapi dinginnya masih
menusuk tulang.
Pukul 6.00 pagi gue
kebangun karena keramaian orang-orang yang melihat sunrise, langsung gue keluar
dan nyamperin itu sunrise. Oh tuhan, indah banget ciptaan mu.
SUNRISE GUNUNG LAWU |
Ini Temen gua minta difoto juga |
Setelah gue puas liat
Sunrise langsung masuk ke warung lagi karena masih kedinginan. Di dalam kita
mulai menyusun rencana untuk summit attack ke puncak hargo dumilah, pukul 07.00
kami keluar dari warung dan mendirikan tenda. Rugi bawa dari rumah kalo ga
dipake sama sekali, tenda udah siap kami langsung bikin 2 gelas kopi dan mie untuk
menghangatkan badan. Saking dinginnya
sampek-sampek gua ngangetin tangan di sebelah kompor.
Nganget Sek Ben ga Kademen |
Pukul 08.30 kami summit
attack ke puncak hargo dumilah, medan yang dilewati penuh tanjakan tanpa ada
bonus sama sekali. Tapi karena puncak sudah terlihat dari warung mbok yem kami
semangat terus naiknya, rasa lelah tidak akan begitu terasa karena sepanjang
jalan menuju ke puncak, bunga edelweis selalu menemaui perjalanan. Setelah
setengah jam berjalan akhirnya kami sampai di puncak hargo dumilah.
Nanjak Terus Bang |
Ketemu Eidelweis Sepanjang Jalan |
Minjem Bendera Tetangga Sebelah |
Ngopi atas puncak Lawu
Gimana bagus kan, ayo
kapan kalian kesini
Setelah puas
berfoto-foto kami langsung turun ke tenda, istirahat sebentar kemudian mengemasi
barang-barang kembali. Ehh, ketika mau turun ketemu mbok yem pas di luar
sekalian minta foto dulu lahh.
Emak-emak Strong "Mbok Yem" |
Penampakan Warung Mbok Yem |
Pukul 10.30 kami langsung turun ke base camp
cemoro sewu. Tinggal turun mah enteng cuman butuh 4 jam kami sudah ada di base
camp, berbeda dengan waktu naik yang memerlukan 6 jam setengah. Tanjakan terjal kini menjadi turunan curam, tinggal mengikuti aja lah. Penting keseimbangan dijaga biar ga nyungsep
Ngaso dulu di pos 5 |
Turun Dengan Selamat "Base Camp Cemoro Sewu" |
Sampai base camp makan
dulu sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke Nganjuk. Rumah masih jauh, kondisi perut harus dijaga lah biar kagak kelaperan dijalan. Sampai jumpa di gunung selanjutnya
Membantu sekali,
BalasHapusJadi pengen kesana
BalasHapusMonggo, kagak rugi deh kesana
BalasHapusMenginspirasi sekali
BalasHapusKalau udah tau indahnya, bakal ketagian
Hapus