Gunung Panderman, 10 September 2017. Nah ini adalah pengalaman
pertama pendakian tik-tok atau langsung PP, dari puncak langsung turun tanpa
ngecamp. Karena enggak ngecamp bawa barang seperlunya saja seperti kompor +
gas, mie, kopi dan air yang cukup. Seorang pendaki gunung tanpa membawa tenda
ibarat keong tanpa membawa rumahnya.
Tonton video pendakiannya di bawah ini
Basecamp gunung panderman lokasinya mudah untuk
dijangkau, dari pujon setelah melewati kampung penginapan akan menemui lampu
merah pertama. Langsug belok kanan sampai bertemu perempatan belok kanan lagi,
di situ kalian akan menemukan gerbang pendakian gunung panderman. Ikuti saja
jalur tersebut sampai di ujung jalan, basecamp berada tepat di ujung jalan
dusun Toyomerto. Jalur menuju basecamp berupa tanjakan yang curam, untuk
keamanan bersama motor matic harus parkir di bawah. Sehingga masih harus
berjalan kaki sejauh 2 KM dengan jalur menanjak, lumayanlah bisa buat
pemanasan. Bagi yang malas buat jalan kaki menuju basecamp bisa sewa tukang
ojek sampai ke basecamp.
Gerbang Pendakian Gunung Panderman
Matic Dilarang Naik Basecamp Panderman
Selain Matic Diperbolehkan Naik Basecamp Panderman
Dari basecamp panderman ini kita bisa memilih 2 tujuan,
mau ke gunung panderman atau ke gunung buthak. Kali ini tim kukuruyuk akan
mencoba menaklukan gunung panderman secara tik-tok. Tiket masuk untuk setiap
pendaki masih tergolong murah yaitu Rp. 7.000,00 dan parkir RP. 10.000,00.
Tiket gunung panderman untuk sekali masuk, berbeda dengan gunung lainnya yang
tergantung pada jumlah hari saat kita mendaki. Gunung Panderman berada di
ketinggian 2.000 MDPL, tidak terlalu tinggi lah.
Basecamp Pendakian Gunung Panderman
Bangunan Gedung Basecamp Panderman Unik
Parkiran Basecamp Panderman
Basecamp
– Pos 1 (Latar Ombo) 35 Menit
Pukul 11.20
pendakian di mulai. Awal pendakian jalur
masih tergolang landai, naik sedikit dari basecamp kira-kira 3 menit kita akan
bertemu sungai kecil yang bisa digunakan sebagai sumber air. Ketika berjalan
dan berpapasan dengan pendaki yang lain debu akah beterbangan kemana-mana, ini
yang bikin pendakian agak susah. Sebelum sampai di latar ombo kita akan
dihadapkan dengan tanjakan yang terjal, tapi yang tidak berani lewat tanjakan
tersebut bisa memilih jalur satunya yang memutar dan akan bertemu pada titik
yang sama. Setelah melewati tanjakan tersebut dan berjalan sedikit akan sampai
di pos 1 Latar ombo, kenapa dinamakan latar ombo??? Mungkin karena tempat ini
lokasinya luas dan landai ditengah rimbunnya hutan, inspirasinya dari situ
kali. Di pos ini hanya ada 1 tenda yang tersisa ditinggal penghuninya. Pos
Latar Ombo berada di ketinggian 1600 MDPL.
Awal Pendakian Sudah Disambut Debu
Pos 1 Latar Ombo
Tenda Tersisa Di Latar Ombo
Pos
1 (Latar Ombo) – Pos 2 (Watu Gede) 15 Menit
Cukuplah istirahat 5 menit dan langsung melanjutkan
perjalanan. Kondisi jalur setelah Latar Ombo mulai menanjak, tetap dengan
debunya yang beterbangan ketika di injak. Jalur yang menanjak dan debu cukup
membuat nafas sesak. Baru berjalan sebentar sudah menemui banyak batu-batuan
besar, wahh sudah mendekati pos Watu Gede berarti ini. Dan benar saja hanya 15
menit sudah sampai di Pos 2 Watu Gede. Karena banyak batu-batu yang besar, di
pos ini hanya memiliki sedikit tanah lapang untuk mendirikan tenda. Kondisi di
sini sepi karena tidak ada tenda sama sekali, mungkin sudah pada turun gunung.
Pos Watu Gede berada di ketinggian 1730 MDPL.
Jalur Menanjak & Berdebu Menuju Watu Gede
Pos Watu Gede
Nampang Di Pos Watu Gede
Pos
2 (Watu Gede) – Puncak Basundara 1 Jam
Kondisi fisik
masih bagus, tanpa istirahat langsung saja berjalan menuju ke Puncak Basundara.
Jalur menuju puncak penuh dengan tanjakan curam, lebih berat daripada yang di
bawah tadi. Kondisi debu yang beterbangan juga semakin tebal menyelimuti jalur
pendakian. Di depan sana terdengar teriakan-teriakan semangat, berarti masih
ada pendaki yang mau naik juga. Ini yang bikin tambah semangat, tanjakan demi
tanjakan dilalui kadang kala perlu agak sedikit memanjat dan berpegangan pada
akar pohon. Akhirnya tugas pengejaran berhasil, kami bertemu dengan rombongan
bapak-bapak pecinta trail yang juga mendaki tik-tok juga. Mereka mengajak untuk
bergabung, daripada sendiri-sendiri kan lebih ramai kalau jadi satu rombongan.
Tanjakan Dengan Debu Makin Tebal
Pengejaran Rombongan Berhasil
Rombongan Tersembunyi Dalam Kabut
Setelah melewati tanjakan tiada henti kita akan
dihadapkan di jalur yang datar dan vegetasi yang terbuka, bonuss lahh. Kondisi
jalur ini sama seperti di ranu kumbolo, di sebelah kanan ada tanaman bunga yang
berwarna putih bermekaran dan di sebelah kiri langsung jurang dengan kabutnya
yang tebal. Mengingatkan pada ranu kumbolo saja ini, setelah melewati jalur
bonus akan ada jalur menanjak sedikit dan akan sampai di Puncak Basundara.
Pendakian ke puncak ini membutuhkan waktu agak lama karena bersama dengan
rombongan bapak-bapak yang sering istirahat sambil bercanda.
Jalur Berbunga Menuju Puncak Basundara
Kondisi Jalur Puncak Basundara Hampir Sama Dengan Ranu Kumbolo
Kabut Menyelimuti Jalir Menuju Puncak Basundara
Puncak Basundara kala itu sepi, hanya ada rombongan kami
saja. Kondisi seperti inilah yang bisa membuat kami tenang menikmati indahnya
alam Indonesia, tanpa melihat ada orang-orang lagi pacaran dan berpegangan
tangan. Ehhh kan nyesekk, padahal tujuannya mencari ketenanga jiwa dan menikmati
indahnya alam Indonesia. Puncak Basundara berada di ketinngian 2000 MDPL.
Puncak Basundara Gunung Panderman 2000 MDPL
Pengibaran Bendera Puncak Basundara
Puncak Basundara Gunung Panderman
Tidak terasa 45 Menit berlalu, setelah puas menikmati
pemandangan yang ada. Jam 14.00 mulai turun melewati turunan yang terjal, perlu
berpegangan pada pohon biar tidak terpeleset. Kondisi debu ketika turun lebih
tebal dibandingkan waktu naik, mungkin karena kaki yang mencoba mengerem dan
mencengkram tanah lebih banyak menerbangkan debu. Proses turun lebih cepat Jam
15.15 sudah sampai basecamp, hanya butuh waktu 1 Jam 15 Menit. Yang penting jangan lupa bawa turun sampahmu dan matikan api.
Jangan Lupa Mematikan Api
Jangan Lupa Bawa Pulang Sampahmu
Pemandangan Dari Pos Latar Ombo Saat Pulang
Disini
akhirnya rombongan kami berpisah, mereka memutuskan untuk langsung pulang.
Sambil beristirahat masak dulu lahh, karena di puncak tadi tidak sempat bikin
mie. Daripada di jalan kelaparan, ya makan dulu disini sambil ngopi menikmati
secangkir kehangatan di Basecamp Panderman. Selesai mengisi tenaga, saatnya
pulang ke kampung halaman.
Makanan Favorit Pendaki
Sebelum Pulang Masak Dulu
Sumber Tenaga Tambahan
Ittenary
Pendakian Gunung Panderman Via Dusun Toyomerto Batu
Basecamp – Pos 1 (Latar
Ombo): 35 Menit
Pos 1 (Latar Ombo) –
Pos 2 (Watu Gede): 15 Menit
Pos 2 (Watu Gede) –
Puncak Basundara: 1 Jam
Total 1 Jam 50 Menit
Perjalanan turun hanya
membutuhkan waktu 1 Jam 15 Menit. Waktu pendakian ini berdasarkan pengalaman
mrdowdiex pribadi, jadi soal lebih cepat atau lebih lambatnya waktu pendakian
tergantung kondisi fisik masing-masing dan lamanya beristirahat.